Laboratorium Geospasial didirikan pada tahun 2002 yang di
pimpin oleh A. Ari Dartoyo. Laboratorium ini di kelola oleh Fakultas Geografi UGM, Pemerintah
Kabupaten BANTUL, dan Badan Informasi Geospasial. Tujuan didirikan
Laboratorium Geospasial, yaitu melaksanakan
riset kolaboratif sumberdaya, pesisir dan laut untuk pengembangan IPTEK, dan
berbasis informasi geospasial.
Laboratorium
Geospasial dibagi menjadi 3 bagian utama yang memiliki filosofi pembentukan
gumuk pasir, yaitu
a. Bentuk kerucut melambangkan gunung Merapi
b. Bentuk lorong melambangkan sungai Opak dan sungai Progo.
c. Ruang pameran melambangkan gumuk pasir di Parangtritis.
a. Bentuk kerucut melambangkan gunung Merapi
b. Bentuk lorong melambangkan sungai Opak dan sungai Progo.
c. Ruang pameran melambangkan gumuk pasir di Parangtritis.
Kekayaan
pesisir Parangtritis di tunjukkan dengan fenomena alam, yaitu adanya gumuk
pasir. Gumuk pasir Parangtritis adalah satu-satunya gumuk pasir yang ada di
Asia Tenggara. Gumuk pasir yang berada di pesisir Parangtritis terkenal dengan
sebutan sabit atau sering disebut Barchan.
Kenapa
gumuk pasir ada di Parangtritis?
1. Karena proses alam yang unik, komplek dan
langka.
2. Karena posisi pantai terbuka terhadap laut lepas dengan tiupan
angin kencang setiap waktu.
3. Karena ada sumber materi pasir yang berlebihan dari
daerah hulunya berupa pasir vulkanik terbawa oleh sistem sungai ke muara.
4. Karena pengaruh “site” geografi wilayah yakni
wilayah pesisir & ada bukit kapur (Karst) dengan lereng curam/terjal.
Proses
terbentuknya gumuk pasir di pesisir Parangtritis, yaitu
1. Berawal
dari gunung Merapi yang bererupsi atau mengeluarkan material vulkanik. Material
tersebut berupa awan panas beserta debu, pasir, lahar panas, lahar dingin atau
batu-batuan mengalir ke sungai-sungai yang berhulu di merapi seperti sungai
bedog, boyong, opak, gendol, dan lain-lain. Sungai-sungai yang membawa
material vulkanik berkumpul membentuk
suatu daerah aliran sungai dan menuju ke muara opak.
2. Sungai
di muara material vulkanik tersebut di hantam ombak laut selatan yang menggerus
pasir menjadi butiran debu halus. Deburan ombak dapat mengubah pasir menjadi
butiran sangat halus berukuran 0,02 mikro, sehingga mampu diterbangkan oleh
angin dengan kecepatan 2 m/s.
3. Ombak
dalam pembentukan gumuk pasir tidak berhenti sampai di sini saja. Pasir halus
yang sudah terbentuk tadi kemudian diendapkan menuju ke tepi pantai.
Sesampainya di tepi pantai, pasir yang basah tersebut mengalami pengeringan
secara terus menerus oleh matahari. Pasir yang kering terbawa tiupan angin
menuju daratan.
4. Pasir
yang terbawa air mengendap di daratan secara terus menerus. Endapan semakin
banyak dan berkembang menjadi gundukan-gundukan pasir. Gundukan ini kemudian
disebut gumuk pasir (bukit pasir). Gumuk pasir yang terbentuk memiliki ciri
khas sesuai arah hembusan angin. Adanya bukit karst yang terletak disebelah
timur parangtritis menyebabkan hembusan angin dari arah tenggara lebih kuat,
sehingga pada gumuk pasir menghadap ke arah tenggara.
Kondisi
gumuk pasir di Parangtritis saat ini semakin menyempit di karenakan vegetasi
yang semakin banyak tumbuh di atasnya. Oleh karena itu, gumuk pasir di Parangtritis
perlu di lestarikan sebab gumuk pasir ini adalah gumuk pasir satu-satunya yang ada
di Asia Tenggara.
Bentuk
gumuk pasir yang berada di pesisir parangtritis memiliki bentuk yang
bermacam-macam akibat dari perubahan angin, yaitu
a. Gumuk
pasir tipe sabit (barchan), yaitu terbentuk pada daerah yang terbuka atau tidak
memiliki barrier, besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih
landai dibanding kemiringan yang membelakangi angin.
b. Gumuk
pasir tipe melintang (transverse), yaitu terbentuk pada daerah tidak
berpenghalang dan banyak cadangan air, serta bentuk gumuk pasir ini menyerupai
ombak dengan arah tegak lurus terhadap angin.
c. Gumuk
pasir tipe parabolik, yaitu kemiringan lereng yang menghadap arah angin lebih
curam akibat banyak penghalang seperti pepohonan atau kebalikan dari tipe
barchan.
d. Gumuk
pasir tipe memanjang (longitudinal), yaitu gumuk pasir yang berbentuk lurus
sejajar dengan arah angin. Gumuk pasir ini berkembang karena perubahan arah
angin dan terdapat celah di antara bentukan gumuk pasir awal.
Syarat
pembentukan gumuk pasir, yaitu
a. Pantai
landai.
b. Tersedia
pasir sebagai pemasok material.
c. Gelombang
mampu menghempaskan pasir ke darat.
d. Arus
sepanjang pantai kuat, beda air pasang dan surut cukup besar.
e. Ada
perbedaan tegas antara musim kemarau atau musim hujan.