Minggu, 29 Desember 2013

LABORATORIUM GEOSPASIAL PESISIR PARANGTRITIS




Laboratorium  Geospasial didirikan pada tahun 2002 yang di pimpin oleh A. Ari Dartoyo. Laboratorium ini di kelola oleh  Fakultas Geografi UGM, Pemerintah Kabupaten  BANTUL, dan  Badan Informasi Geospasial. Tujuan didirikan Laboratorium Geospasial, yaitu melaksanakan riset kolaboratif sumberdaya, pesisir dan laut untuk pengembangan  IPTEK, dan  berbasis informasi geospasial.
Laboratorium Geospasial dibagi menjadi 3 bagian utama yang memiliki filosofi pembentukan gumuk pasir, yaitu 
a.   Bentuk kerucut  melambangkan gunung Merapi 
b Bentuk lorong melambangkan sungai Opak dan sungai Progo. 
c.   Ruang pameran melambangkan gumuk pasir di Parangtritis.
Kekayaan pesisir Parangtritis di tunjukkan dengan fenomena alam, yaitu adanya gumuk pasir. Gumuk pasir Parangtritis adalah satu-satunya gumuk pasir yang ada di Asia Tenggara. Gumuk pasir yang berada di pesisir Parangtritis terkenal dengan sebutan sabit atau sering disebut Barchan.
Kenapa gumuk pasir ada di Parangtritis?
1.      Karena proses alam yang unik,  komplek dan langka.
2.      Karena posisi pantai terbuka terhadap laut lepas dengan tiupan angin kencang setiap waktu.
3.      Karena ada sumber materi pasir yang berlebihan dari daerah hulunya berupa pasir vulkanik terbawa oleh sistem sungai ke muara.
4.      Karena pengaruh “site” geografi wilayah yakni  wilayah pesisir & ada bukit kapur (Karst) dengan lereng curam/terjal.
Proses terbentuknya gumuk pasir di pesisir Parangtritis, yaitu
1.      Berawal dari gunung Merapi yang bererupsi atau mengeluarkan material vulkanik. Material tersebut berupa awan panas beserta debu, pasir, lahar panas, lahar dingin atau batu-batuan mengalir ke sungai-sungai yang berhulu di merapi seperti sungai bedog, boyong, opak, gendol, dan lain-lain. Sungai-sungai yang membawa material  vulkanik berkumpul membentuk suatu daerah aliran sungai dan menuju ke muara opak.
2.      Sungai di muara material vulkanik tersebut di hantam ombak laut selatan yang menggerus pasir menjadi butiran debu halus. Deburan ombak dapat mengubah pasir menjadi butiran sangat halus berukuran 0,02 mikro, sehingga mampu diterbangkan oleh angin dengan kecepatan 2 m/s.
3.      Ombak dalam pembentukan gumuk pasir tidak berhenti sampai di sini saja. Pasir halus yang sudah terbentuk tadi kemudian diendapkan menuju ke tepi pantai. Sesampainya di tepi pantai, pasir yang basah tersebut mengalami pengeringan secara terus menerus oleh matahari. Pasir yang kering terbawa tiupan angin menuju daratan.
4.      Pasir yang terbawa air mengendap di daratan secara terus menerus. Endapan semakin banyak dan berkembang menjadi gundukan-gundukan pasir. Gundukan ini kemudian disebut gumuk pasir (bukit pasir). Gumuk pasir yang terbentuk memiliki ciri khas sesuai arah hembusan angin. Adanya bukit karst yang terletak disebelah timur parangtritis menyebabkan hembusan angin dari arah tenggara lebih kuat, sehingga pada gumuk pasir menghadap ke arah tenggara.
Kondisi gumuk pasir di Parangtritis saat ini semakin menyempit di karenakan vegetasi yang semakin banyak tumbuh di atasnya. Oleh karena itu, gumuk pasir di Parangtritis perlu di lestarikan sebab gumuk pasir ini adalah gumuk pasir satu-satunya yang ada di Asia Tenggara.
Bentuk gumuk pasir yang berada di pesisir parangtritis memiliki bentuk yang bermacam-macam akibat dari perubahan angin, yaitu

a.       Gumuk pasir tipe sabit (barchan), yaitu terbentuk pada daerah yang terbuka atau tidak memiliki barrier, besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibanding kemiringan yang membelakangi angin.
b.      Gumuk pasir tipe melintang (transverse), yaitu terbentuk pada daerah tidak berpenghalang dan banyak cadangan air, serta bentuk gumuk pasir ini menyerupai ombak dengan arah tegak lurus terhadap angin.
c.       Gumuk pasir tipe parabolik, yaitu kemiringan lereng yang menghadap arah angin lebih curam akibat banyak penghalang seperti pepohonan atau kebalikan dari tipe barchan.
d.      Gumuk pasir tipe memanjang (longitudinal), yaitu gumuk pasir yang berbentuk lurus sejajar dengan arah angin. Gumuk pasir ini berkembang karena perubahan arah angin dan terdapat celah di antara bentukan gumuk pasir awal.
Syarat pembentukan gumuk pasir, yaitu
a.       Pantai landai.
b.      Tersedia pasir sebagai pemasok material.
c.       Gelombang mampu menghempaskan pasir ke darat.
d.      Arus sepanjang pantai kuat, beda air pasang dan surut cukup besar.
e.       Ada perbedaan tegas antara musim kemarau atau musim hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar